Okeee... kembali lagi, sesuai dengan janji saya yang kemaren, saya akan melanjutkan tentang Sistem Terdistribusi, dan kali ini saya akan mengulas tentang Karakteristik Sistem Terdistribusi
Karakteristik Sistem Terdistribusi
Dalam Sistem Terdistribusi terdapat beberapa karakteristik,
1. No Global Clock
- Terdapat batasan pada ketetapan proses sinkronisasi clock pada Sistem Terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing
- Pada Sistem Terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing
2. Independent Failure
- Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui
- Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan
3. Concurrency of Components
- Beberapa pemakai browser mengakses suatu halaman web secara bersamaan
Model Sistem Terdistribusi
Dalam pelaksanaannya Sistem Terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model), yaitu:
1. Sistem Client Server
Merupakan bagian dari model Sistem Terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya
2. Sistem Point to Point
Merupakan bagian dari model Sistem Terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server
3. Sistem Terkluster
Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi
Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan Sistem Terdistribusi (distributed system). Bedanya, jika jaringan pada Sistem Terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat.
Permasalahan Sistem Terdistribusi
Masalah dengan Sistem Terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan:
• Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
• Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
• Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan Sistem Terdistribusi. Selain permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam Sistem Terdistribusi.
Tantangan Sistem Terdistribusi
1. Keheterogenan
• Suatu Sistem Terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language yang berbeda.
• IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
• Middleware mengatasi perbedaan lainnya.
2. Keterbukaan
• Mendukung extensibility.
• Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
• Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda.
3. Keamanan
• Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.
• Cegah denial of service
4. Scalability
• Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yang konstan.
• Cegah bottleneck.
• Jika perlu, gunakan replikasi.
5. Penanganan Kegagalan
• Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen.
• Komponen lain harus tetap berjalan dengan baik.
• E.g. failed branch in a distributed banking system.
6. Concurrency
• Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
• Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.
7. Transparansi
(5)…..Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebagai satu sistem saja.
• Access transparency:
Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yg sama.
• Location transparency:
– Resource dapat diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
– Bagaimana pendapat Anda mengenai hyperlink & URL?
• Concurrency transparency:
– Beberapa proses dapat sama-sama menggunakan suatu resource tanpa saling interferensi.
– Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah suatu berkas?
• Replication transparency:
Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi resource, yang dapat meningkatkan kehandalan dan unjuk kerja.
• Failure transparency:
Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan hardware atau software.
• Mobility transparency:
Resource dan klien dapat berpindah tanpa mempengaruhi operasi pemakai atau program.
• Performance transparency:
Sistem dapat dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan unjuk kerja, sejalan dengan perubahan beban sistem.
• Scaling transparency:
Sistem dan aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem dan algoritma aplikasi.
Karakteristik Sistem Terdistribusi
Dalam Sistem Terdistribusi terdapat beberapa karakteristik,
1. No Global Clock
- Terdapat batasan pada ketetapan proses sinkronisasi clock pada Sistem Terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing
- Pada Sistem Terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing
2. Independent Failure
- Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui
- Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan
3. Concurrency of Components
- Beberapa pemakai browser mengakses suatu halaman web secara bersamaan
Model Sistem Terdistribusi
Dalam pelaksanaannya Sistem Terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model), yaitu:
1. Sistem Client Server
Merupakan bagian dari model Sistem Terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya
2. Sistem Point to Point
Merupakan bagian dari model Sistem Terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server
3. Sistem Terkluster
Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi
Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan Sistem Terdistribusi (distributed system). Bedanya, jika jaringan pada Sistem Terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat.
Permasalahan Sistem Terdistribusi
Masalah dengan Sistem Terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan:
• Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
• Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
• Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan Sistem Terdistribusi. Selain permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam Sistem Terdistribusi.
Tantangan Sistem Terdistribusi
1. Keheterogenan
• Suatu Sistem Terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language yang berbeda.
• IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
• Middleware mengatasi perbedaan lainnya.
2. Keterbukaan
• Mendukung extensibility.
• Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
• Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda.
3. Keamanan
• Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.
• Cegah denial of service
4. Scalability
• Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yang konstan.
• Cegah bottleneck.
• Jika perlu, gunakan replikasi.
5. Penanganan Kegagalan
• Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen.
• Komponen lain harus tetap berjalan dengan baik.
• E.g. failed branch in a distributed banking system.
6. Concurrency
• Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
• Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.
7. Transparansi
(5)…..Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebagai satu sistem saja.
• Access transparency:
Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yg sama.
• Location transparency:
– Resource dapat diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
– Bagaimana pendapat Anda mengenai hyperlink & URL?
• Concurrency transparency:
– Beberapa proses dapat sama-sama menggunakan suatu resource tanpa saling interferensi.
– Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah suatu berkas?
• Replication transparency:
Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi resource, yang dapat meningkatkan kehandalan dan unjuk kerja.
• Failure transparency:
Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan hardware atau software.
• Mobility transparency:
Resource dan klien dapat berpindah tanpa mempengaruhi operasi pemakai atau program.
• Performance transparency:
Sistem dapat dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan unjuk kerja, sejalan dengan perubahan beban sistem.
• Scaling transparency:
Sistem dan aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem dan algoritma aplikasi.
Komentar Terbaru